Slogan Jepang Terkenal Dengan

Jepang berada di titik terendah dalam pertempuran

Pada beberapa tahun terakhir Perang Dunia II, segalanya tidak berjalan sesuai keinginan Jepang. CMH Online mengatakan bahwa Jepang kalah dalam segi militer dibandingkan dengan pasukan Sekutu. Angkatan udara mereka tidak seperti dulu lagi, dan mereka kehilangan banyak pilot andal selama perang. Belum lagi, pilot Amerika mendapatkan pelatihan dan pendanaan terbaik, serta pesawat yang digunakan oleh pasukan Sekutu sangat kuat. Menurut sebuah wawancara dengan mantan pilot Kamikaze Atsushi Takatsuka, militer Jepang mengalami banyak kekalahan dalam pertempuran.

Para pemimpin militer mulai meningkatkan perekrutan mereka, terutama merekrut para mahasiswa, tetapi hal itu tidak cukup. Diskusi dimulai sekitar musim gugur tahun 1943 tentang taktik baru, tetapi ketika Jepang tidak dapat menghentikan pawai pasukan Sekutu melintasi Pasifik pada tahun 1944, mereka pun mencari siasat lain.

Mereka memasukkan unit Tokkotai 'serangan khusus'. Unit ini ditugaskan untuk melakukan misi bunuh diri, yang mencerminkan betapa putus asanya Jepang. Militer Jepang berusaha mengatasi hambatan mereka dengan segala cara, mendarat di satu pertahanan terakhir untuk melawan Sekutu yang akan mereka gunakan hingga tahap terakhir perang.

Kusunoki Masashige dan kesetiaannya hingga mati pada pemimpin yang salah

Lahir di Provinsi Kawachi pada penghujung abad ke-12, Kusunoki Masashige (楠木 正成) adalah juga teladan kesetiaan seorang samurai terhadap daimyo-nya.

Mendukung Kaisar Go-Daigo (後醍醐天皇) yang hampir kalah, ia mengembalikan kekuasaan sang Kaisar dari Keshogunan Kamakura dengan memenangkan Pertempuran Genko (1331 - 1333), sehingga menyebabkan Restorasi Kenmu. Atas jasanya, Go-Daigo mengangkat Masashige sebagai Gubernur Provinsi Settsu dan Kawachi.

Akan tetapi, salah satu jenderal kepercayaan Kaisar, Ashikaga Takauji (足利 尊氏) mengkhianati Go-Daigo dan berhasil merebut Kyoto. Bersama Nitta Yoshisada (新田 義貞), Masashige akhirnya turun tangan dan mengalahkan Takauji untuk sementara.

Pada 1336, Takauji kembali menyerang Kyoto. Masashige menyarankan dua hal pada Go-Daigo:

Keras kepala, Go-Daigo tidak mengindahkannya dan memerintahkan Masashige untuk menghadang Takauji di Minatogawa. Sudah tahu pasti kalah dan mati, Masashige tetap tunduk. Benar saja, pasukan Masashige benar-benar terkepung dan kalah jumlah. Tak ingin jatuh ke tangan musuh, Masashige bunuh diri dan berseru,

"Shichishō Hōkoku! (七生報國)/Jika saya memiliki tujuh nyawa, saya akan serahkan untuk negara!)"

Itulah 10 kisah kepahlawanan samurai Jepang yang membentuk dan mengilhami norma sosial di peradabannya hingga saat ini. Setia dan pantang mundur, para samurai ini rela serahkan nyawanya demi daimyo-nya. Patut dicontoh! Dari kisah-kisah ini, mana yang paling menginspirasimu?

Baca Juga: 8 Kisah Samurai Legendaris, Namanya Sering Masuk Manga dan Anime!

Dalam dunia pemasaran dan pengiklanan, slogan atau tagline yang menarik boleh membuat keajaiban dalam mewujudkan identiti jenama dan berhubung dengan khalayak sasarannya. Frasa ringkas dan tidak dapat dilupakan ini dapat merangkumi intipati syarikat, membangkitkan emosi, dan meninggalkan kesan yang berkekalan kepada pengguna.

Dalam blog ini, kami menyelidiki dunia slogan dan tagline jenama yang menawan, meneroka 48 contoh ikonik yang telah menjadi sinonim dengan kejayaan dan pengiktirafan jenama yang mereka wakili. Dari syarikat multinasional hingga perniagaan kecil yang telah memberi impak besar, kami mendedahkan kisah-kisah di sebalik kata-kata hebat ini yang telah bertahan dalam ujian masa.

Dari ikonik "Just Do It" oleh Nike kepada "I'm Lovin' It" yang menarik oleh McDonald's, kami akan meneroka bagaimana slogan-slogan ini telah disepadukan dengan lancar ke dalam budaya kita, meninggalkan tanda yang tidak dapat dilupakan pada kesedaran kolektif kita.

Mari kita terokai kekuatan slogan dan tagline, dan hargai kecemerlangan kreatif yang terus menentukan kejayaan 50 jenama terkenal ini.

BMW: "Mesin Pemanduan Terbaik."

Slogan BMW "The Ultimate Driving Machine" menyerlahkan fokus jenama untuk memberikan pengalaman pemanduan yang luar biasa. Ini menunjukkan bahawa kenderaan mereka mempunyai kualiti, prestasi, dan kejuruteraan yang unggul, menarik bagi peminat kereta.

Tomoe Gozen, Leonidas versi wanita dari Jepang

Muncul di sastra Jepang pada abad ke-14, Tomoe Gozen (巴 御前) adalah sosok onna-bugeisha (seniman bela diri wanita) yang melayani salah satu daimyo terkenal di sejarah Jepang, Minamoto no Yoshinaka, selama Perang Genpei (1180–1185) antara klan Minamoto dan Taira.

Bukan hanya cantik, Tomoe juga adalah pemimpin yang berkarisma. Pada 1182, Tomoe memerintahkan 300 samurai melawan 2.000 samurai dari klan Taira dan berhasil menghalau mereka ke provinsi barat.

Yoshinaka berambisi untuk menduduki Kyoto dan menjadi kepala klan Minamoto yang baru. Akan tetapi, Yoshinaka terbunuh pada Pertempuran Awazu (1184) melawan sepupunya sendiri, Minamoto no Yoritomo. Tomoe tetap setia menemani Yoshinaka, sampai akhirnya ia mati dengan saudaranya, Imai Kanehira

Dalam Pertempuran Awazu, Tomoe sendiri tetap hidup dan lolos dari musuh setelah berhasil memenggal leher musuh-musuhnya! Akan tetapi, setelahnya catatan mengenai Tomoe tidak ditemukan lagi. Sering diperdebatkan keasliannya, kisah kepahlawanan Tomoe terus menginspirasi wanita Jepang.

Chushingura, kisah kesetiaan para samurai yang diadaptasi ke "47 Ronin"

"Chushingura/忠臣蔵" adalah kisah mengenai kesetiaan samurai terhadap daimyo-nya yang paling diingat oleh masyarakat Jepang dulu hingga kini. Bahkan, kisah Chushingura diadaptasi oleh Hollywood menjadi "47 Ronin" (2012) yang dibintangi Keanu Reeves.

Chushingura menceritakan kisah seorang daimyo daerah Ako, Asano Naganori yang dihukum seppuku karena telah menghunus pedangnya terhadap atasannya, Kira Yoshinaka. Diceritakan saat tengah menyambut utusan dari Kyoto, Kira menghina Asano dengan sangat, sampai ia ingin membunuh Kira.

Menghunus pedang di daerah Istana Edo adalah pelanggaran yang sepadan dengan hukuman mati. Sementara itu, Kira lenggang saja! Karena Asano mati, seluruh samurai bawahannya menjadi ronin (samurai tak bertuan) dan daerah Ako disita oleh keshogunan.

Hendak membalaskan tuannya, samurai dan "tangan kanan" Asano, Oishi Yoshio, membawa 47 ronin untuk membunuh Kira di Edo. Setelah berhasil memenggal leher Kira dan meletakkan kepalanya di makam Asano, Oishi dan 47 ronin menyerahkan dirinya dan dengan rela mati dengan seppuku.

Nasionalisme dan kepahlawanan pilot Kamikaze

Selama perang, Jepang memastikan bahwa pilot Kamikaze dipandang secara luas sebagai pahlawan. Awalnya, angkatan udara pernah mendapat penolakan dari Akademi Angkatan Laut Kekaisaran, tetapi akhirnya menjadi karier yang layak dan dihormati. Propaganda ini juga menembus iklan, dengan poster bertuliskan "Move Forward, One Hundred Million! You Are Fireballs." Itu semua adalah taktik ideologis untuk mengharumkan pilot Kamikaze.

Setelah perang, sentimen itu benar-benar runtuh. Itu sebabnya pada tahun 1952, kaum nasionalis ingin menulis ulang tentang stigma buruk pilot Kamikaze yang ditinggalkan Sekutu.

Mereka meyakinkan bahwa aksi pilot tidak memalukan dan bukan kejahatan. Pandangan ini diserukan pada tahun 1970-an, 80-an, dan 90-an. Pandangan positif ini diingat Jepang hingga hari ini. Faktanya, orang Jepang mengingat pilot Kamikaze dengan berlinangan air mata.

Kisah pilot Kamikaze adalah sesuatu yang tragis. Dokumen dan gambar telah dikumpulkan pada tahun-tahun sejak perang untuk mengenang para pilot. Ada foto yang menunjukkan sekelompok pilot muda berdiri bersama dan tersenyum, pilot saat memeluk anak anjing. Bahkan dengan kematian di depan mata, mereka berhasil terlihat ceria.

Ada pula beberapa surat yang ditujukan kepada orang-orang terkasih. Seorang pilot menulis tentang turunnya hujan yang telah menunda misinya. Pilot lain menulis surat untuk orangtuanya, meminta maaf karena belum bisa menjadi anak yang terbaik. Ada juga yang menulis kepada tunangannya, berharap agar bisa menikah dengannya di kehidupan berikutnya.

Itulah deretan kisah tentang pilot Kamikaze yang bisa dibilang sangat menyayat hati. Tak disangka, sejarah berhasil merekam perjuangan pilot Kamikaze dari berbagai sudut pandang.

Baca Juga: Kisah Ajeng Tresna, Pilot Pesawat Tempur Perempuan Pertama Indonesia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Pepsi: "Untuk cinta itu."

Slogan Pepsi "Untuk cinta itu" menyampaikan idea bahawa minuman mereka dinikmati dan dihargai oleh orang ramai. Ia menekankan hubungan emosi dan keseronokan yang berkaitan dengan memakan Pepsi, menunjukkan bahawa orang memilihnya daripada cinta dan keutamaan tulen.

Intel: "Intel Di Dalam"

Slogan ini diperkenalkan oleh Intel untuk menyerlahkan fakta bahawa pemproses komputer mereka adalah bahagian penting dan penting dari banyak komputer. Ia menjadi sinonim dengan jenama mereka, menunjukkan bahawa komputer dengan "Intel Inside" dilengkapi dengan teknologi yang boleh dipercayai dan berprestasi tinggi.

Volkswagen: "Fikir Kecil."

Slogan Volkswagen "Think Small" digunakan pada tahun 1960-an untuk mempromosikan kereta kompak mereka. Ia merangkumi idea kesederhanaan, praktikal, dan kecekapan bahan api, meletakkan kenderaan mereka yang lebih kecil sebagai pilihan pintar untuk pengguna.

Amazon: "A hingga Z."

Tagline Amazon "A to Z" melambangkan pelbagai jenis produk yang terdapat di platform mereka. Ini menunjukkan bahawa Amazon adalah destinasi sehenti di mana pelanggan dapat mencari semua yang mereka perlukan, dari A hingga Z, merangkumi pelbagai produk dan perkhidmatan.