Perempuan Memiliki Rentang Tinggi Badan Ideal
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ridofranz
Dari ulasan di poin sebelumnya telah disebutkan kaitan antara tinggi badan dengan panjang usia hidup seseorang. Mengingat fakta tersebut, tentu, bukanlah hal yang mengherankan jika perempuan—dengan tinggi yang umumnya lebih inferior daripada pria—memiliki usia hidup yang lebih panjang.
Meskipun begitu, tinggi badan bukanlah satu-satunya alasan yang membuat perempuan hidup lebih lama. Jean-Marie Robine, ahli demografi yang mempelajari kaitan antara kesehatan dan usia hidup memiliki hipotesis bahwa perempuan lebih kebal terhadap kematian daripada pria karena mereka lebih tahan terhadap kesulitan.
Rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh kebanyakan perempuan untuk merawat orang lain, seperti orang tua, anak-anak, dan suaminya membuat mereka memiliki mental dan fisik yang lebih kuat, bahkan ketika mereka tidak memiliki kondisi kesehatan yang sempurna. Ini adalah fakta yang menakjubkan mengingat bahwa masyarakat yang cenderung patriarki jarang memperlakukan perempuan dengan baik sehingga yang seharusnya terjadi adalah kebalikannya.
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Liputan6.com, New York Anda, para pria yang merasa bertubuh pendek, jangan berkecil hati!. Sebuah penelitian mengungkapkan pria yang tubuhnya pendek, kurang dari 157 cm disebutkan bakal hidup lebih lama ketimbang yang posturnya lebih tinggi dari 162 cm.Demikian hasil penelitian yang baru diterbitkan dalam Jurnal PLoS One. Peneliti menganalisa data dan mengaitkan antara tubuh pendek dan panjangnya umur pada pria Jepang. Peneliti meyakini bahwa panjangnya usia tergantung pada gen umur panjang."Kita membagi ke dalam dua kelompok. Mereka adalah yang tingginya 152 cm dan lebih pendek, dan 162 cm dan lebih tinggi," kata Dr Bradley Willcox, salah satu peneliti dan profesor di John A. Burns School of Medicine's Department of Geriatric Medicine, University of Hawaii, seperti dilansir Medicaldaily, Senin (12/5/2014).Peneliti menemukan, pelindung gen FOXO3 menghambat pertumbuhan di awal sehingga ukuran tubuh lebih kecil. Gen umur panjang diberikan sehingga umur lebih panjang. Dan mereka yang lebih pendek cenderung kurang memiliki tingkat insulin darah yang tinggi atau mengembangkan kanker.Gen FOXO3 ditemukan pada tahun 2010 oleh peneliti Jerman, Christian Albrechts University, yang ditemukan pada orang yang memiliki gen yang hidupnya lebih dari 100 tahun.Setiap orang memiliki gen, tapi varian gen menjadi penting ketika bicara tentang usia. Para peneliti menyimpulkan gen memainkan peran penting dalam pemeliharaan sel induk atau sistem kekebalan tubuh."Orang-orang yang (152cm) dan lebih pendek usianya terpanjang. Rentang ini terlihat pada yang tingginya 162 cm. Semakin tinggi Anda, semakin pendek usia Anda," kata Dr. Willcox.Menurut Dr Willcox, penelitian ini yang pertama kalinya menunjukkan ukurna tubuh berhubungan dengan gen. Peneliti mengamati 8.006 orang Amerika keturunan Jepang yang lahir antara tahun 1900 dan 1919. Para pria itu diikuti selama 50 tahun. Sekitar 1.200 usianya 90-an dan 100 tahun dan hampir 250 masih hidup saat ini.
Dr Willcox mencatat dalam studi bahwa tubuh tinggi tidak selalu menjamin umurnya lebih pendek dan sebagian besar bergantung pada kesehatan individu dan gaya hidup.
Kaitan antara kesehatan dan panjang umur adalah fakta yang mungkin tidak bisa disangkal dengan mudah oleh semua orang. Bahkan ketika faktor takdir dan nasib manusia yang masih tergantung oleh kehendak Tuhan dilibatkan dalam pembicaraan tersebut, kesehatan masih merupakan hal yang sangat berpengaruh pada usia hidup seseorang.
Meskipun begitu, selain kesehatan, rupanya tinggi tubuh seseorang juga bisa menjadi rahasia panjang umur. Yang mengejutkan, dilansir dari CNBC Make It, justru orang bertubuh pendeklah yang lebih panjang umur dibandingkan orang bertubuh tinggi!
Bagaimana penjelasannya? Simak ulasan berikut ini!
Orang Bertubuh Pendek Memiliki Angka Kematian Lebih Rendah
Ilustrasi/Foto: Paxels/Rodnae Production
Selain korelasi negatif antara tinggi tubuh dan usia yang panjang, peneliti juga mengungkapkan bahwa orang bertubuh pendek dan kecil memiliki angka kematian yang lebih rendah serta penyakit kronis yang berkaitan dengan diet, terutama ketika melewati usia separuh baya.
Alasan biologis dari hal ini adalah karena tubuh yang lebih tinggi memerlukan lebih banyak replikasi sel untuk mengganti sel dalam tubuh sehingga tubuh akan “menua” lebih cepat.
Bertubuh Pendek Tidak Lagi Diasosiasikan dengan Usia yang Pendek
Ilustrasi/ Foto: Freepik/Freepik
Jauh di masa lalu, manusia bertubuh lebih pendek daripada manusia di masa kini. Salah satu alasan di balik fenomena ini adalah karena mereka sangat kekurangan nutrisi selama tahun-tahun pertama kehidupannya.
Tubuh yang kekurangan nutrisi tidak akan bisa berkembang dengan baik dan pada akhirnya tidak mampu bertahan melawan infeksi penyakit. Pada akhirnya, menurut catatan sejarah, orang yang bertubuh pendek identik dengan perkembangan yang buruk dalam tahun-tahun pertama kehidupannya serta memiliki angka kematian yang tinggi.
Namun, di zaman modern ini, orang bertubuh pendek bisa lebih panjang umur daripada orang bertubuh tinggi asalkan mereka tercukupi dalam hal materi dan pendidikan. Fakta ini diulas dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Elsevier pada 2003 berdasarkan jutaan data kematian yang mereka himpun.
Benarkah Orang Bertubuh Pendek Lebih Panjang Umur? Ini Faktanya Menurut Penelitian/Foto: Freepik/Freepik